KISΑH DUA BERΑDIK PENJUΑI TISU YANG TIDAK PERNΑH LUPA S0LAT 5 WAKTU DI MΑSJID DAN SETIAP SELESAI S0LΑT ASAR DAN MΑGHRIB DIA SEMPΑT MEMBACA AL’QURΑN..


Yang Patut ViraI. Kisah Dua Beradik PenjuaI Tisu Yang Tidak Pernah Lupa S0lat 5 Waktu Di Masjid Dan Setiap Selesai S0lat Asar Dan Maghrib Dia Sempat Membaca Al’Quran..

Tidak semua 0rang hidup bahagia. Ada sebagian 0rang yang harus bekerja ke ras mengumpulkan wang untuk sekedar bertahan hidup di tengah kesu Iitan hidup. Sebagai manusia, kita harus ‘membaca’, melihat sekeliling dan sekeliling kita.

“Kesedaran seperti inilah yang dapat mend0rong sese0rang untuk berbagi perasaan empati dan simpatinya atas ‘tang kapan’ dalam pr0ses ‘membaca’ lingkungan di sekitarnya. Biasanya media s0sial adalah sarana untuk mengungkapkan perasaan tersebut dalam bahasa inf0rmatif yang persuasif.”

P0stingan yang benar-benar menggerakkan kita pada aksi nyata. Ini salah satunya:

Salut dengan perjuangan kedua anak ini, setiap hari berjualan tisu di lampu merah keliling jalan. Ratulangi-Sudirman dekat Wisma Kalla. Yang saya bahas adalah mereka tidak pernah lupa s0lat 5 waktu di masjid dan setiap selesai s0lat ashar dan maghrib dia sempat membaca Alquran.

Mereka tidak pernah melupakan kewajibannya kepada Tuhan meski dengan segala keterbatasannya, apalagi usia mereka yang masih sangat muda sehingga mungkin teman sebayanya belum memahami kewajiban menyembah Tuhan. Sebagian besar teman sebayanya mungkin lebih suka mengemis daripada mencari makanan haIal dengan menjual tisu.

Sem0ga masa depanmu cerah, Nak. Tetap berjuang dan jangan menyerah. Raih ambisi Anda karena setiap 0rang akan mampu meIukis dan membingkai masa depan mereka sendiri. Siapapun yang melihat anak ini di Iampu merah memiliki kesemp4tan untuk berd0nasi dengan membeli 10.000 tisu untuk tiga bungkus. Sem0ga apa yang kita habiskan layak untuk beribadah di sisi Allah SWT .. Aamiiin…

Sumber:viralmasakini via kongsisibomonicko / breaking78post